Get this gadget at facebook popup like box

Minggu, 18 Desember 2011

STUDI PEMIKIRAN CARL GUSTAVE JUNG TENTANG REFLEKSI AGAMA DALAM INDIVIDUASI 3783


STUDI PEMIKIRAN CARL GUSTAVE JUNG TENTANG REFLEKSI AGAMA DALAM INDIVIDUASI 3783


Individuasi sebagai salah satu ajaran Jung adalah kemungkinan yang terdapat dalam spesies- spesies manusia dan ada pada setiap orang, dimana psike individual dapat mencapai perkembangan yang lengkap dan utuh dengan melalui proses- proses psikologis tertentu. Jung mendefinisikan individuasi sebagai proses yang membawa individu kepada posisi yang utuh. Dari kepongpong menjadi kupu- kupu, dari beruduk ke katak, dari anak ke dewasa. Individuasi merupakan proses menggelarkan diri seperti manusia lainya, tetapi dengan caranya sendiri yang unik.
Tujuan dari Individuasi adalah keutuhan psikis dan kematangan kepribadian. Keutuhan psike ini adalah hasil sintetis kretif dari bermacam- macam unsur psikis melalui proses penemuan diri dan proses transformasi batin yang sering kali terjadi pada jenjang hidup paruh ke dua. Individuasi adalah proses pemfokusan dan pembatinan, menuju realisasi diri yang utuh dimana Self atau Diri dapat berintegrasi scara harmonis di dalam ego. Proses penyatuan psikis ini dihasilkan oleh fungsi psikis yang relegius dan transenden, yang sering dalam kesenian religius dianggap sebagai mandala
Arah dari setiap agama itu pada hakikatnya adalah demi transformasi aspek batin. Demikian pula dengan dharma insan yang bermakna mengerjakan urusan-urusan dunia yang cocok dengan jiwanya agar tak terjadi konflik batin, dan kebersihan batin yang jernih tanpa distorsi nafsu itu akan sangat berguna dalam melihat kebenaran Ilahiah dan sekaligus membuka jalan. Berdharma artinya menyelamatkan qalb: jika seseorang telah bekerja pada dharma-nya (pada orbitnya) maka di situ tidak ada pertentangan antara mana urusan dunia dan mana urusan akhirat; semua menjadi bermakna akhirat dan menyenangkan bathinnya. Orang yang menjalankan dharma-nya, kebahagiaannya tidak bisa dinilai dari luar dirinya, apalagi diukur oleh kacamata syahwat dan pikiran yang telah terbius oleh waham kelezatan duniawi.
Setelah melakukan analisis terhadap pemikiran Carl Gustave Jung tentang Individuasi, ternyata agama mempunya peran yang sangat vital dalam proses tersebut. Pengertian agama di sisni tidak hanya terbatas pada struktus/ sistem keberagamaan, melainkan kepada nilai- nilai yang lebih universal dari suatu agama.
Penelitian yang dilakukan untuk mencari korelasi anatara Individuasi dan agama ini bersifat library research (studi kepustakaan). Adapun metode yang penulis gunakan adalah langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, sumber data, baik primer maupun sekunder. Kedua, teknik pengumpulan data, karena penelitian ini kepustakaan, maka data-data atau informasi yang diperoleh berasal dari kepustakaan. Ketiga, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis dengan pendekatan murni psikologis. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar