BERBAKTI KEPADA ORANG TUA MENURUT PENAFSIRAN HAMKA
DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN HASBI ASH-SHIDDIEQY DALAM TAFSIR AN-NUR (STUDY
KOMPARATIF) 4502
Hidayah merupakan suatu hal yang
sangat urgen dan sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat, terutama
kehidupan masyarakat seperti sekarang ini. Manusia mulai tenggelam dalam urusan
dunia dengan segala kemajuan dan kemewahannya, sehingga tidak dapat membedakan
untuk memilih dan memilah mana yang seharusnya dan mana yang tidak seharusnya.
Oleh karena itu, manusia harus dapat menentukan jalan yang benar (shirat al
mustaqim) di antara jalan yang ada dalam mengarungi kehidupan yang penuh
persoalan dan cobaan.
Tema sentral kajian ini adalah
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA MENURUT AL-QUR'AN (STUDY KOMPARATIF PEMIKIRAN
PENAFSIRAN HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN HASBI ASH-SHIDDIEYQ DALAM TAFSIR
AN-NUR), penulis melihat bahwa kedua tokoh penafsir tersebut merupakan penulis
kitab tafsir yang beredaksi indah, menarik dan mudah dipahami.
Birrul walidain terdiri dari kata
birru dan al-walidain. Birru atau al-birru artinya kebajikan. Al-walidain
artinya dua orang tua atau ibu bapak. Jadi birrul walidain adalah berbuat
kebajikan kepada kedua orang tua. Semakna dengan birrul walladain, AL-QUR'AN
Al-Karim menggunakan istilah ihsan (wa bi al-walidaian ihsana). Berbakti
menurut kamus bahasa Indonesia adalah berbuat baik kepada seseorang baik itu
sahabat atau orang tua, Anak harus berbakti kepada orang tuanya, itu adalah
hukumnya wajib, dan bila tidak berarti ia berdosa karena melanggar kewajiban
tersebut. Di dalam AL-QUR'AN telah banyak diterangkan mengenai hal berbakti
terhadap orang tua, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Walaupun tidak
diperintah untuk mengasihi anak, otomatis orang tua mengasihi anaknya. Seorang
ayah, apalagi seorang ibu, amat sayang kepada anaknya. Mereka sanggup bekerja
bersusah payah siang dan malam membanting tulang, mencurahkan tenaga dan
fikirannya. Semua itu demi kemaslahatan dan masa depan anaknya. Dan Islam
sangat menjunjung tinggi perbuatan bakti kepada orang tua. Akan tetapi,
berbakti kepada orang tua ada batasnya, yakni selama perbuatan bakti tersebut
tidak melanggar ketentuan yang telah di gariskan allah SWT, baik yang telah
dijelaskan dalam AL-QUR'AN dan hadist.
Dalam merumuskan hasil penelitian
skripsi ini, jenis penelitian yang ditempuh adalah "Library Research"
(kepustakaan) yaitu dengan mengumpas secara konseptual dengan cara menulis,
mengedit dan menyajikan data-data serta menganalisisnya. Dalam arti di semua
sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang telah berkaitan dengan
topik yang telah dibahas dan adanya pengumpulan data ini bersumber dari data
primer yaitu Tafsir Al-Azhar karya Prof.Dr. Hamka dan Tafsir An-Nur karya Hasbi
Ash-Shiddieyq. Dalam metode analisis ini penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu cara penulisan dengan mengutamakan pengamatan terhadap gejala-gejala,
peristiwa dan kondisi aktual di masa sekarang dan metode komparatif yaitu
menafsirkan teks-teks ayat AL-QUR'AN atau surat tertentu dengan cara
membandingkan ayat dengan ayat-ayat, dengan hadits atau pendapat para ulama
tafsir dari segi perbedaan.
Oleh karena itu telah mempunyai konteks pembicaraan
yang berbeda-beda sehingga ada perbedaan dalam metode dan persamaan dalam
menafsirkan.DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar