HUBUNGAN KESADARAN DIRI DAN PENGHAYATAN AL-`ASMĀ
`AL-HUSNĀ DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MADRASAH ALIYAH NU BANAT KUDUS 4718
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1. Hubungan kesadaran diri dengan kecerdasan spiritual siswa
Madrasah Aliyah NU Banat Kudus; 2. Hubungan penghayatan Al-`asmā `al-husnā
dengan kecerdasan spiritual siswa Madrasah Aliyah NU Banat Kudus; dan 3.
Hubungan kesadaran diri dan pengahayatan Al-`asmā `al-husnā dengan kecerdasan
spiritual siswa Madrasah Aliyah NU Banat Kudus.
Penelitian ini bersifat expost facto
yang mencari hubungan kausal korelasional untuk mengungkapkan fakta berdasarkan
pengukuran gejala yang telah terjadi pada diri responden sebelumnya. Penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik proportional random
sampling, dengan menggunakan tabel model Krijcie-Morgan. Berdasarkan teknik
tersebut siswi diambil sampel 114 responsen. Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran angket. Analisis data menggunakan regresi dengan bantuan SPSS
(Statistical Program for Social Science).
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kesadaran diri (X1) dan penghayatan Al-`asmā `al-husnā (X2) mempunyai
hubungan yang sangat signifikan terhadap kecerdasan spiritual (Y). Nilai
probabilitas untuk X1 adalah 0,000 < 0,05. Nilai probabilitas X2 adalah
0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kesadaran
diri dan penghayatan Al-`asmā `al-husnā terhadap kecerdasan spiritual.
Konstanta regresi sebesar -12,809 menyatakan bahwa jika tidak ada kesadaran
diri dan penghayatan Al-`asmā `al-husnā, kecerdasan spiritual adalah -12,809.
Artinya, harus ada upaya peningkatan kesadaran diri dan penghayatan Al-`asmā
`al-husnā yang sangat tinggi agar kecerdasan spiritual siswi meningkat. Hal ini
ditunjukkan bahwa jika kedua variabel mengalami penurunan (yang ditunjukkan
dengan nilai minus) maka kecerdasan spiritual juga akan menurun ditandai dengan
nilai minus yang sangat besar.
Kendatipun demikian, pada variabel
kesadaran diri, koefisien korelasinya sebesar 0,384, variabel penghayatan
Al-`asmā `al-husnā sebesar 0,651, sehingga nilai determinasinya untuk kesadaran
diri sebesar 0,147 (14,7%) dan untuk penghayat an Al-`asmā `al-husnā sebesar
0,424 (42,4%). Secara bersama-sama nilai koefisien korelasi 0,656 sehingga koefisien
determinasinya sebesar 0,430 (43%). Dengan demikian, semakin tinggi koefisien
korelasinya (R) maka akan semakin tinggi pula tingkat keberartiannya (r2). Hal
ini berarti tingkat kecerdasan spiritual siswi sangat dipengaruhi oleh besarnya
persepsi mereka mengenai perhatian kesadaran diri dan penghayatan Al-`asmā
`al-husnā yang mereka wujudkan. DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar