KONSEP TAWAKKAL MENURUT IMAM AL-GHAZALI DAN
RELEVANSINYA DENGAN KESEHATAN MENTAL 3758
Permasalahan skripsi ini adalah
bagaimana konsep tawakal menurut Imam al-Ghazali? Bagaimana relevansinya dengan
kesehatan mental? Dalam pengumpulan data melalui riset kepustakaan (library
research). Sumber datanya yaitu karya-karya Imam al-Ghazali di antaranya: Ihya
Ulum al-Din; Minhajul Abidin; Mukasyafatul Qulub; Mukhtasar Ihya Ulum al-Din.
Data sekundernya yaitu sejumlah literatur yang relevan dengan judul ini. Metode
analisis data menggunakan metode deskriptif analitis sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada masa sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa
Apabila mengkaji konsep tawakal Imam al-Ghazali sebagaimana telah diungkapkan
dalam bab tiga skripsi ini maka ada dua point penting yang dapat diambil dari
konsepnya yaitu: (a) tawakal dapat teratur dengan ilmu yang menjadi dasar
pokok: (b) pintu-pintu tawakal adalah iman dan utamanya yaitu tauhid. Dengan
demikian dalam perspektif Imam Ghazali bahwa orang yang tawakal itu harus
memiliki ilmunya. Relevansi konsep tawakal Imam al-Ghazali dengan kesehatan
mental yaitu menurut Imam al-Ghazali untuk tawakal yang benar yaitu harus
memasuki sebuah pintu yaitu pintu iman dan lebih khusus lagi tauhid. Dalam hal
ini Al-Ghazali mengaitkan tawakal dengan tauhid, dengan penekanan bahwa tauhid
sangat berfungsi sebagai landasan tawakal. peranan tauhid sangat penting dalam
memelihara dan menanggulangi gangguan dan penyakit mental seseorang. Apabila
menghubungkan tauhid dengan rukun iman yang berjumlah enam, maka bila seseorang
menjalankan dan meyakini serta menghayati rukun iman yang berjumlah enam sangat
mustahil jiwanya terganggu. Justru sebaliknya orang yang beriman bisa
dipastikan memiliki jiwa yang sehat.. DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar