Get this gadget at facebook popup like box

Sabtu, 17 Desember 2011

PEMAHAMAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH MENURUT JAMAAH PENGAJIAN YASIN DALAM MENINGKATKAN KEIMANAN (Studi Kasus Pengajian Mingguan di Masjid Al-Muttaqun Desa Mulyoharjo Sukun Kecamatan Pati Kabupaten Pati)


PEMAHAMAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH MENURUT JAMAAH PENGAJIAN YASIN DALAM MENINGKATKAN KEIMANAN (Studi Kasus Pengajian Mingguan di Masjid Al-Muttaqun Desa Mulyoharjo Sukun Kecamatan Pati Kabupaten Pati)


Penelitian ini berangakat dari kegelisaan peneliti dalam menyaksikan problema kehidupan pada masyarkat desa Mulyoharjo Sukun yang tidak sesuai didalam menjalankan ketentuan-ketentuan agama islam. Mayoritas penduduk desa Mulyoharjo Sukun adalah beragama islam yang menganut paham ahlusunah wal jamaah. Sebelum ada pengajian mingguan, penduduk Desa Mulyoharjo Sukun kecamatan Pati Kabupaten Pati masih mempercayai hal-hal yang bersifat mistis, hal ini terbukti ketika ada sebuah hajatan desa, dimana penduduk setempat memberikan sesaji pada tempat-tempat yang dikeramatkan. Akan tetapi, Kepercayaan mereka terhadap hal-hal yang berbau mistis itu berangsur-angsur hilang semenjak KH Abdul Wachid mendirikan sebuah pengajian mingguan.
Tujuan penelitian ini adalah ingin menjawab pertanyaan bagaimana pemahaman mereka terhadap paham ahlussunal wal jamaah dan bagaimanakah tingkat keimanan mereka? Metode penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif analisis. Data primer, yaitu Jamaah Pengajian. Data sekunder, yaitu sejumlah kepustakaan yang ada relevansinya dengan judul di atas baik langsung maupun tidak langsung. Dalam mengumpulkan data menggunakan studi lapangan. Dalam menganalisis data menggunakan metode analisis data kualitatif.
Hasil dari analisa menunjukkan bahwa pemahaman jamaah pengajian yasin terhadap paham ahlussunah wal jamaah hanya menggunakan pendekatan kultur saja. Pemahaman tentang ajaran-ajaran di dalam agama Islam menurut Jamaah pengajian Yasin adalah hal yang nomor dua. Yang terpenting menurut mereka adalah tindakan atau pengamalan. Keberadaan iman, ilmu, dan amal ketiganya menjadi mata rantai yang harus sinergi. Oleh karena itu, ketiganya tampil menjadi mainstream dalam sebuah pemahaman agama. Akan sulit kiranya sebuah pemahaman jika iman hanya disandarkan pada kesalehan vertikal, tanpa dibarengi dengan kesalehan amal. Sebetulnya inti dari iman disamping meyakini keberadaan sang Khalik, iman bisa berfungsi untuk membenarkan pemahan agama dengan cara beriman dengan apa yang telah di perintahkan agama. Setelah itu, kita bisa mengetahui subtansi agama itu sendiri.
Tegakmya, aktifitas keislaman dalam kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akidah yang kokoh atau menunjukkan kadar kualitas iman yang ada dalam dirinya.
Untuk dapat memahami Ahlussunah wal Jamaah secara utuh, tidak mungkin hanya menggunakan kultural saja, tetapi sedikitnya menggunakan tiga macam pendekatan, yaitu : pertama pendekatan historis, kedua, pendekatan kultural dan ketiga, melalui pendekatan doktrinal.  DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar