PEMAHAMAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH MENURUT JAMAAH
PENGAJIAN YASIN DALAM MENINGKATKAN KEIMANAN (Studi Kasus Pengajian Mingguan di
Masjid Al-Muttaqun Desa Mulyoharjo Sukun Kecamatan Pati Kabupaten Pati)
Penelitian ini berangakat dari kegelisaan peneliti
dalam menyaksikan problema kehidupan pada masyarkat desa Mulyoharjo Sukun yang
tidak sesuai didalam menjalankan ketentuan-ketentuan agama islam. Mayoritas
penduduk desa Mulyoharjo Sukun adalah beragama islam yang menganut paham
ahlusunah wal jamaah. Sebelum ada pengajian mingguan, penduduk Desa Mulyoharjo
Sukun kecamatan Pati Kabupaten Pati masih mempercayai hal-hal yang bersifat
mistis, hal ini terbukti ketika ada sebuah hajatan desa, dimana penduduk
setempat memberikan sesaji pada tempat-tempat yang dikeramatkan. Akan tetapi,
Kepercayaan mereka terhadap hal-hal yang berbau mistis itu berangsur-angsur
hilang semenjak KH Abdul Wachid mendirikan sebuah pengajian mingguan.
Tujuan penelitian ini adalah ingin menjawab pertanyaan
bagaimana pemahaman mereka terhadap paham ahlussunal wal jamaah dan
bagaimanakah tingkat keimanan mereka? Metode penelitian skripsi ini menggunakan
jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif
analisis. Data primer, yaitu Jamaah Pengajian. Data sekunder, yaitu sejumlah
kepustakaan yang ada relevansinya dengan judul di atas baik langsung maupun
tidak langsung. Dalam mengumpulkan data menggunakan studi lapangan. Dalam
menganalisis data menggunakan metode analisis data kualitatif.
Hasil dari analisa menunjukkan bahwa pemahaman jamaah
pengajian yasin terhadap paham ahlussunah wal jamaah hanya menggunakan
pendekatan kultur saja. Pemahaman tentang ajaran-ajaran di dalam agama Islam
menurut Jamaah pengajian Yasin adalah hal yang nomor dua. Yang terpenting
menurut mereka adalah tindakan atau pengamalan. Keberadaan iman, ilmu, dan amal
ketiganya menjadi mata rantai yang harus sinergi. Oleh karena itu, ketiganya
tampil menjadi mainstream dalam sebuah pemahaman agama. Akan sulit kiranya
sebuah pemahaman jika iman hanya disandarkan pada kesalehan vertikal, tanpa
dibarengi dengan kesalehan amal. Sebetulnya inti dari iman disamping meyakini
keberadaan sang Khalik, iman bisa berfungsi untuk membenarkan pemahan agama
dengan cara beriman dengan apa yang telah di perintahkan agama. Setelah itu,
kita bisa mengetahui subtansi agama itu sendiri.
Tegakmya, aktifitas keislaman dalam kehidupan
seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akidah yang
kokoh atau menunjukkan kadar kualitas iman yang ada dalam dirinya.
Untuk dapat memahami Ahlussunah wal Jamaah secara
utuh, tidak mungkin hanya menggunakan kultural saja, tetapi sedikitnya
menggunakan tiga macam pendekatan, yaitu : pertama pendekatan historis, kedua,
pendekatan kultural dan ketiga, melalui pendekatan doktrinal. DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar