PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA
(STUDI KASUS DI KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG) 3779
Pada masa sekarang ini banyak orang
yang kurang yakin terhadap agama, nilai-nilai norma atau bahkan terhadap
dirinya sendiri. Karena kepercayaan terhadap agama yang makin luntur, tetapi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memiliki perasaan
bahwa mereka seperti hewan yang justru mengabaikan nilai-nilai spiritual
sebagai pedoman hidupnya. Dengan agama manusia bisa terarah jalan hidupnya
dalam hidup yang fana ini.
Bertambahnya pengetahuan dan
pengalaman keagamaan seseorang dewasa ini dalam kehidupan masyarakat, baik
dalam bentuk perluasan dan pendalaman maupun perkenalan akan memunculkan perbedaan-perbedaan
pemahaman ajaran agama. Perbedaan pemahaman ajaran agama tersebut tidak
mustahil berakibat terjadinya konversi tindakan keagamaan dan memiliki makna
sosial tertentu yang tersembunyi di balik tindakan konversi tersebut, sehingga
bisa tercermin dalam akibat-akibat yang terjadi dalam bentuk tindakan aspek-aspek
keagamaan tertentu.
Dalam uraian di atas ada beberapa
permasalahan yang dapat dijadikan penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut,
adapun permasalahan dalam penelitian ini tentang: bagaimana dampak konversi
agama terhadap keharmonisan keluarga, di samping itu bagaimana pelaku konversi
agama menjaga keharmonisan keluarga.
Sehubungan dengan permasalahan
tersebut, dari hasil penelitian di Kecamatan Gringsing-Kabupaten Batang, dapat
diketahui bahwa penyebab konversi agama di Kecamatan Gringsing adalah karena
sebagian masyarakat lebih mengedepankan kebutuhan rohaniyahnya. Dan
faktor-faktor yang menyebabkan konversi agama di Kecamatan Gringsing lebih
mengacu pada faktor ekonomi, sosial, hubungan kekasih, pernikahan dan pengaruh
lingkungan.
Perbedaan pola konversi agama pada
kasus konversi agama di Kecamatan Gringsing tidak jauh dari faktor penyebabnya.
Pola konversi dari agama Islam ke Kristen, pada umumnya, antara lain: karena
merasa tertekan dengan ajaran agama, ingin mendapatkan kehidupan yang lebih
menjanjikan. Sebagian mengalami goncangan jiwa lebih kecil karena mereka yakin
akan lebih diperhatikan kehidupannya oleh agama barunya, merasa bahagia karena
tekanan jiwanya dapat teratasi dan tidak mengganggu aktifitasnya. Sedangkan
pola konversi agama Kristen ke Islam adalah: karena ragu atas dogma ajaran dari
pendeta, pergulatan teologi atas kebenaran yang hakiki goncangan jiwanya lebih
besar, beradaptasi dengan ajaran agama barunya.
Dari hasil penelitian di Kecamatan
Gringsing, Kabupaten Batang dapat diketahui bahwa dampak konversi agama tidak
sampai mengakibatkan keretakan hubungan antar umat beragama sehingga dalam
kehidupan sehari-hari bisa terjaga keharmonisan. Untuk menjaga akibat dari adanya
tindakan konversi agama yang dilaksanakan oleh para tokoh agama masing-masing
sangat berperan penting dalam menanggulangi dampak terjadinya konversi agama
terhadap hubungan beragama dalam sebuah keluarga. DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar