Get this gadget at facebook popup like box

Sabtu, 17 Desember 2011

Bimbingan rohani Terhadap kondisi mental pasien (Studi Kasus di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang) 4358


Bimbingan rohani Terhadap kondisi mental pasien (Studi Kasus di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang) 4358


Manusia bisa hidup itu terbentuk dari dua dimensi, yaitu dimensi jasmani dan dimensi rohani. Kedua dimensi inilah yang membentuk manusia yang memiliki karakter kepribadian. Apabila salah satunya rusak, maka manusia dianggap sakit/tidak normal. Sejalan dengan adanya problem kesehatan mental yang dihadapi pasien, maka perlu adanya suatu bimbingan salah satunya yaitu bimbingan rohani.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dan materi yang tepat. Sedangkan permasalahan yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana sesungguhnya pelaksanaan bimbingan rohani yang diselenggarakan di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang? Bagaimana peranan bimbingan rohani terhadap kondisi mental pasien di RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang? Adapun tujuan bimbingan rohani yang ada di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang yaitu, untuk mengetahui proses bimbingan rohani di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang, untuk mengetahui peranan bimbingan rohani bagi pasien di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang.
Penelitian lapangan ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu, analisa yang mempergunakan pendekatan logika. Pengumpulan menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan angket.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya bimbingan rohani yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang maka kondisi mental pasien menjadi lebih baik. Bimbingan rohani yang diadakan di Rumah Sakit Jiwa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode bimbingan yang digunakan di Rumah Sakit Jiwa menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pelatihan dan kefamilieran. Sedangkan materi yang dipakai dalam bimbingan rohani yaitu ibadah akidah dan akhlak. Bimbingan rohani ini akan membentengi seseorang dari terulangnya gangguan jiwa kembali

0 komentar:

Posting Komentar