HUBUNGAN DALAMNYA CINTA DENGAN KERELAAN BERKORBAN
(Studi Kasus Mahasiswa ) 4706
Penulis sengaja mengangkat judul ini
dengan alasan cinta mempunyai otoritas yang kuat serta mendominasi seseorang
dalam melakukan tindakan pengorbanan, sedangkan seseorang yang melontarkan
statement cinta, tanpa adanya pengorbanan, apakah itu disebut sebagai rasa
cinta ataukah hanya hamburan kata-kata yang sia-sia yang tidak menunjukan
eksistensi cinta yang ada pada dirinya. Sehingga dalam kasus yang semacam ini
dapat diketahui siapakah yang masuk dalam dimensi cinta yang sebenarnya, dan
proses apa yang terjadi sehingga individu sanggup melakukan pengorbanan cinta.
Penulis telah mengobservasi serta
mewawancarai mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Jurusan Aqidah
Filsafat angkatan tahun 2005 yang bernama Fanani al Azhar. Penulis telah
mengamati, pada dasarnya objek penelitian penulis ini selalu bangun pagi pada
jam 09.00 WIB. Akan tetapi ketika dia diminta oleh sang kekasih untuk
menghantarkan ataupun menjemputnya pada pukul 06.00 WIB, dia selalu berusaha
bangun berlawanan dengan apa yang tidak ia sukai, sehingga tepat pada pukul
06.00 WIB dia harus sudah berada pada tempat kekasih untuk menjemput dan siap
menghantarkannya.
Dapat diketahui bahwa Fakultas
Ushuluddin IAIN Semarang adalah suatu sekolah tinggi Islam yang berbasis
relegiusitas dalam pedoman lembaga tersebut, sehingga secara normatif ajaran
dan norma-norma yang diterapkan dalam pendidikan formal institut tersebut akan
berkaitan dengan norma-norma keagamaan dan menjunjung tinggi moral serta budi
pekerti yang luhur. Hal ini secara otomatis akan mempunyai dampak bagi para
mahasiswa yang menuntut ilmu di fakultas tersebut dalam menerapkan nilai-nilai
keagamaan yang telah mereka dapat dalam kegiatan akademis sehari-hari. Penulis
sengaja menjadikan Fakultas Ushuluddin IAIN Semarang sebagai bidikan untuk
sebuah penelitian "Hubungan Dalamnya Cinta dengan Kerelaan Berkorban"
dalam rangka untuk mengetahui bagaimana pengorbanan individu yang memiliki
background religiusitas, berpikir filosofis dan tologis yang masuk dalam
dimensi cinta, dan apakah pengorbanan mereka dalam cinta melampaui batas-batas
nilai moral serta norma keagamaan yang telah didapatkan.
Jenis penelitian ini adalah field
research dengan pendekatan yang digunakan seperti guide interveiw, wawancara,
observasi, dokumentasi, dan sebagainya, yang penulis analisis dengan
menggunakan metode analisis fenomenologi.
Adapun masalah yang penulis teliti
adalah (1) Bagaimana perasaan cinta mempunyai hubungan dengan perasaan rela
berkorban? (2) Bagaimana pengorbanan cinta seseorang yang memiliki background
agama dalam kehidupannya?DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar