Get this gadget at facebook popup like box

Minggu, 18 Desember 2011

KONSEP DIRI REMAJA TUNA DAKSA USIA 15-18 TAHUN {STUDI ANALISIS DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SURAKARTA}3804


KONSEP DIRI REMAJA TUNA DAKSA USIA 15-18 TAHUN {STUDI ANALISIS DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SURAKARTA}3804


Penyandang tuna daksa telah memiliki gambaran tentang konsep diri yang positif, khususnya dalam aspek fisik dan sosial. Konsep diri fisik yang positif tersebut lebih dikarenakan mereka telah terbiasa dengan keadaan tubuh mereka semenjak lahir. Selain itu, pembinaan yang berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat berupa ketrampilan, menjadikan anak penyandang cacat (tuna daksa) akan merasa lebih memiliki keunggulan sehingga mereka lebih bisa menerima keadaan diri mereka. Konsep diri sosial yang positif terbentuk lebih karena adanya dukungan dari lingkungan tempat mereka belajar, terlebih lagi para penyandang tuna daksa senantiasa berkumpul bersama dalam satu asrama yang menyebabkan mereka secara tidak langsung juga belajar tentang interaksi sosial.
Sedangkan pada aspek psikis (psikologis), masih terdapat penyandang cacat yang belum merasa sebagai sosok yang memiliki psikis yang positif, khususnya mengenai masalah keterbukaan, kemandirian dalam menyelesaikan masalah, dan keputusasaan. Faktor penyebab dari ketidakmaksimalan tersebut meliputi faktor alamiah, faktor pendidikan, dan faktor keterbatasan anak tuna daksa.
2. Peranan sosial yang dikembangkan oleh YPAC Surakarta memiliki dua arahan, yakni:
a. Arahan ke dalam
Arahan ke dalam adalah arahan yang ditujukan kepada anak tuna daksa terkait dengan proses belajar tata cara berinteraksi melalui jalinan hubungan dengan sesama tuna daksa dan juga dengan beberapa "orang normal".
b. Arahan ke luar
Arahan ini ditujukan kepada orang tua siswa. Maksud dari arahan keluar adalah adanya persiapan yang dilakukan oleh orang tua untuk menyambut anaknya dengan menciptakan "lingkungan" yang dapat dipahami oleh anak dan mampu memahami keadaan anak. Dalam arahan ini, orang tua diharapkan mampu membuka wacana masyarakat terhadap kenyataan diri anak tuna daksa, sehingga masyarakat akan tahu dan mampu bersikap yang benar kepada anak tuna daksa. Selain itu, arahan ini juga mengharuskan orang tua menjadi pihak yang mengenalkan anak dengan lingkungan sosialnya.  DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar