Get this gadget at facebook popup like box

Minggu, 18 Desember 2011

KEBERAGAMAAN UMAT TRI DHARMA (STUDI KASUS DI VIHARA AVALOKITESVARA GUNUNG KALONG UNGARAN) 4375


KEBERAGAMAAN UMAT TRI DHARMA (STUDI KASUS DI VIHARA AVALOKITESVARA GUNUNG KALONG UNGARAN) 4375


Keberagamaan manusia turut ditentukan oleh pelbagai pengaruh luar dari lingkungan, baik sosial, budaya maupun polotik. Demikian pula keberagamaan umat Tri Dharma (Buddhisme, Kong Hu Cu dan Taoisme) di Vihara Avalokitesvara Gunung Kalong Ungaran, yang karena pelbagai alasan, mereka harus beribadah di dalam satu tempat ibadah. Namun kondisi ini, secara lebih lanjut, pasti juga mempengaruhi sikap dan bentuk keberagamaan umat mereka. Fenomena lain yang menarik untuk diamati, bahwa antar ketiga umat tersebut tidak pernah terjadi konflik satu sama lain. Dalam hal ini, tentu ada sebuah managemen khusus yang diterapkan untuk mengatur ketiga umat Tri Dharma sehingga kerukunan beragama tersebut dapat tetap terjaga sampai sekarang.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kesaling-terkaitan antar pelbagai fenomena tersebut dengan keberagamaan umat Tri Dharma di Vihara Avalokitesvara Gunung Kalong Ungaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedang proses analisis dilakukan dengan mendasarkan pada metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh, ditemukan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi keberagamaan umat Tri Dharma di Vihara Avalokitesvara Gunung Kalong Ungaran.
Kebijakan pemerintah Indonesia yang tidak mengakui Kong Hu Cu dan Taoisme sebagai agama, merupakan faktor eksternal utama yang mendorong umat Tri Dharma beribadah di dalam satu tempat. Selain itu, dari kalangan agamawan dan akademis dari latar belakang keagamaan umat Tri Dharma maupun luar, juga tidak sependapat tentang setatus keagamaan Kong Hu Cu dan Taoisme. Namun, hal ini juga didukung oleh beberapa faktor internal dari umat Tri Dharma. Secara normatif, Buddhisme Mahayana yang secara formal diakui sebagai agama, sangat fleksibel sehingga dapat menampung umat Kong Hu Cu dan Taoisme. Bahkan kalau diruntut kembali dari akar dan tempat perkembangan ajaran Tri Dharma, secara kultural ketiga ajaran tersebut memang dekat dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Buddhisme tampak lebih menonjol dalam hal manajemen seluruh aktivitas keagamaan di vihara. Mulai dari pelaksanaan ritual sehingga ajaran yang didakwahkan kepada umat Tri Dharma lebih mengutamakan Buddhisme, akan tetapi juga dirangkai dengan Kong Hu Cu dan Taoisme, bahkan juga Kejawen. Meskipun demikian, untuk menciptakan suasana harmonis antar umat Tri Dharma, tidak ada aturan khusus yang mengatur hubungan ketiga umat di dalam vihara. Melainkan, melalui pembangunan kesadaran yang dilakukan dalam bentuk ceramah oleh pemuka agama di setiap ritual kebaktian. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar