PERINGATAN TRADISI MAULID NABI SAW
SERTA PEMBACAAN KITAB AL-BARZANJI DI DESA PEGANDON KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN
KENDAL (Studi Komparatif Menurut Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah)4505
Manusia dalam kehidupannya tidak
dapat terlepas dari persoalan agama, yang selalu menjadikan pro dan kontra
dalam memberikan argumen-argumen untuk menanggapi suatu persoalan yang terjadi
terhadap budaya atau tradisi pada suatu ajaran-ajaran dan syariat agama. Kajian
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, Pertama, Bagaimana
Peringatan tradisi Maulid Nabi menurut Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Kedua,
Bagaimana penerimaan Tradisi Pembacaan kitab al-Barzanji dalam pandangan
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di desa Pegandon kabupaten Kendal, dan Ketiga,
Sejauh mana persamaan dan perbedaan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di desa
Pegandon kabupaten Kendal dalam menyikapi Peringatan Maulid Nabi serta
Pembacaan kitab al-Barzanji dalam tinjauan aqidah Islam.
Adapun metode penelitian skripsi ini
terdiri dari: jenis data, menggunakan data Kualitatif, Subyek dalam penelitian
ini adalah pelaku pada tradisi Maulid serta pembacaan kitab al-Barzanji di desa
Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, dari beberapa informan yaitu dari
kalangan Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah. Pengambilan sampel menggunakan
metode Proporsif sampling, disamping itu juga menggunakan metode survey dengan
teknik analisis pengumpulan data, menggunakan instrumen interview, observasi
dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan
metode Deskriptif Kualitatif, Fenomenologi dan metode Komparasi.
Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa: ternyata ada persamaan dan perbedaan dalam menyikapi
peringatan tradisi maulid serta pembacaan kitab al-Barzanji. Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif terhadap
aqidah Islam, walaupun banyak kalangan ulama yang mempersoalkan tentang tradisi
tersebut. Ternyata dari data di Desa Pegandon, baik dikalangan warga Nahdlatul
Ulama maupun Muhammadiyah, sama-sama menjalankan tradisi Maulid dan Pembacaan kitab
al-Barzanji hanya saja dalam deskriptifnya terdapat perbedaan yang sangat nyata
yaitu dengan lontaran yang dikemukakan Muhammadiyah bahwa persoalan tersebut
merupakan suatu produk budaya yang di pertanyakan keabsahanya karena dinilai
bid'ah. Akan tetapi dalam hal ini digolongkan sebagai masalah ijtihadiyah,
karena tidak ada nash yang menunjukkan atau dapat dijadikan dasar secara langsung
dalam penetapan hukumnya.
Sedangkan mengenai kitab al-Barzanji
dalam pandangan Muhammadiyah dinilai melanggar batas puji-pujian kepada
rasulullah, karena melalui syair-syairya yang dianggap ghullu dan ikhtiara
serta menggapnya sebagai suatu bentuk pemujaan yang berlebihan, karena itu
tidak ada pada zaman rasulullah dan generasi para-tabiat tabiin. Walaupun isi
dari kitab tersebut memang ada baiknya, uraiannya yang mengandung pujian-pujian
yang baik bagi rasul, tetapi ada yang keterlaluan sehingga mengurangi isi
bahkan kalau tidak dapat dikatakan menghilangkan makna penghormatan kepada
Nabi. Sehingga peran penting aqidah Islam dalam upaya membentengi diri terhadap
perilaku yang menyimpang yang dianggap bid'ah yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam. Walaupun tak jarang dalam realitasnya ternyata banyak dari kalangan
Muhammadiyah terlibat dalam aktifitas ini. Berbeda dengan pemahaman Nahdlatul
Ulama bahwa tradisi tersebut dimanfaatkan Nahdlatul Ulama sebagai metode dakwah
serta syiar agama dan menganggapnya sebagai Bid'ah hasanah maka dalam
perkembangannya pembacaan kitab al-Barzanji dapat di terima oleh masyarakat di
kalangan Nahdlatul Ulama. DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar