Get this gadget at facebook popup like box

Sabtu, 17 Desember 2011

KONSEP NAFSU DALAM PERSPEKTIF IMAM GEREJA KATOLIK (Studi Kasus Para Imam dalam Menjalani Hidup Selibat di Novisiat Santo Stanlislaus Girisonta Ungaran Semarang)4508


KONSEP NAFSU DALAM PERSPEKTIF IMAM GEREJA KATOLIK (Studi Kasus Para Imam dalam Menjalani Hidup Selibat di Novisiat Santo Stanlislaus Girisonta Ungaran Semarang)4508


Skripsi dengan judul "Konsep Nafsu Dalam Perspektif Imam Gereja Katolik (Studi Kasus Para Imam dalam Menjalani Hidup Selibat)" ini merupakan penelitian lapangan (fiel research). Adapun perumusan masalah adalah: a) Bagaimana Konsep nafsu menurut pandangan imam, b) Implikasi nafsu bagi imam dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk: 1). Agar dapat mengetahui nafsu menurut pandangan imam. 2) Untuk mengetahui beberapa implikasi konsep nafsu menurut pandangan imam dalam kehidupan.
Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer (secara langsung) adalah hasil dari field research (penelitian lapangan) yaitu wawancara dengan Romo Sardi sebagai imam di Novisiat Santo Stanislaus Girisonta Ungaran Semarang dan data sekunder (tidak langsung) yaitu literature lainnya yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Adapun metode pengumpulan data yaitu dengan interview, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data adalah deskriptif analisis yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena atau keadaan para Imam di Novisiat Santo Stanislaus Girisonta Ungaran Semarang. Hasil penelitian ini yaitu:
a). Konsep nafsu menurut Imam Gereja Katolik
Setiap nafsu yang dimiliki setiap manusia sama pada umumnya, meskipun seorang iman Katolik sekalipun. Namun para imam bisa mengendalikan nafsu mereka dengan pola hidup seimbang yang diterapkan adalah kehidupan sehari-hari. Seorang Imam sama dengan manusia lainnya mempunyai berbagai macam nafsu antara lain nafsu makan, seks, balas dendam dan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari nafsu itu muncul dalam berbagai kondisi. Namun perlu adanya penataan terhadap munculnya nafsu-nafsu tersebut. Apabila manusia menata nafsunya dalam peran akal budi dengan kehendak yang didisiplinkan dengan prinsip hidup seimbang dan sehat maka nafsu tersebut akan terkendali. Liar tidaknya nafsu ditentukan oleh pengelolaan nafsu-nafsu yang lain. Ada dua hal penting dalam penataan nafsu para Imam Katolik. Penataan indra atau pengendalian panca indra. Pengendalian batin (pikiran, perasaan, dan keinginan) termasuk imajinasi.  Dengan adanya penataan nafsu-nafsu yang ada pada setiap manusia termasuk seorang Imam, maka nafsu-nafsu yang ada akan mudah dikendalikan dengan cara hidup cukup dan teratur. Karena kebutuhan satu dengan kebutuhan yang lain akan saling berhubungan. Apabila salah satu kebutuhan dipenuhi dengan berlebihan maka akan mempengaruhi kebutuhan yang lainnya
b).Implikasi nafsu Imam Katolik dalam kehidupan
Implikasi nafsu yang di lakukan oleh Imam Katolik dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
a. Penerapan hidup disiplin
Untuk bisa menjaga nafsu yang ada pada seorang imam, maka mereka harus hidup disiplin dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Karena dengan disiplin mereka akan selalu mengingat tanggung jawab sebagai imam dan menjadi tauladan hidup bagi umat Nya.
b. Hidup seimbang
.
Dalam menjalani hidup sehari-hari, seorang imam harus dapat menjaga nafsunya dengan pola hidup seimbang. Dalam hidup seimbang ini, seorang imam harus bisa menjaga kebutuhan jasmani dan rohaninya dengan cara makan dan minum secukupnya, olah raga yang cukup dan teratur dan lainnya DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar