KONSEP NAFSU DALAM PERSPEKTIF IMAM
GEREJA KATOLIK (Studi Kasus Para Imam dalam Menjalani Hidup Selibat di Novisiat
Santo Stanlislaus Girisonta Ungaran Semarang)4508
Skripsi dengan judul "Konsep
Nafsu Dalam Perspektif Imam Gereja Katolik (Studi Kasus Para Imam dalam Menjalani
Hidup Selibat)" ini merupakan penelitian lapangan (fiel research). Adapun
perumusan masalah adalah: a) Bagaimana Konsep nafsu menurut pandangan imam, b)
Implikasi nafsu bagi imam dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk: 1).
Agar dapat mengetahui nafsu menurut pandangan imam. 2) Untuk mengetahui
beberapa implikasi konsep nafsu menurut pandangan imam dalam kehidupan.
Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Sumber data diperoleh dari data primer (secara langsung) adalah hasil dari field
research (penelitian lapangan) yaitu wawancara dengan Romo Sardi sebagai imam
di Novisiat Santo Stanislaus Girisonta Ungaran Semarang dan data sekunder
(tidak langsung) yaitu literature lainnya yang relevan dengan permasalahan yang
dikaji. Adapun metode pengumpulan data yaitu dengan interview, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan analisis data adalah deskriptif analisis yang bertujuan
untuk menggambarkan fenomena atau keadaan para Imam di Novisiat Santo
Stanislaus Girisonta Ungaran Semarang. Hasil penelitian ini yaitu:
a). Konsep nafsu menurut Imam Gereja Katolik
Setiap nafsu yang dimiliki setiap manusia sama pada
umumnya, meskipun seorang iman Katolik sekalipun. Namun para imam bisa
mengendalikan nafsu mereka dengan pola hidup seimbang yang diterapkan adalah
kehidupan sehari-hari. Seorang Imam sama dengan manusia lainnya mempunyai
berbagai macam nafsu antara lain nafsu makan, seks, balas dendam dan lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari nafsu itu muncul dalam berbagai kondisi. Namun
perlu adanya penataan terhadap munculnya nafsu-nafsu tersebut. Apabila manusia
menata nafsunya dalam peran akal budi dengan kehendak yang didisiplinkan dengan
prinsip hidup seimbang dan sehat maka nafsu tersebut akan terkendali. Liar
tidaknya nafsu ditentukan oleh pengelolaan nafsu-nafsu yang lain. Ada dua hal
penting dalam penataan nafsu para Imam Katolik. Penataan indra atau
pengendalian panca indra. Pengendalian batin (pikiran, perasaan, dan keinginan)
termasuk imajinasi. Dengan adanya penataan nafsu-nafsu yang ada pada setiap
manusia termasuk seorang Imam, maka nafsu-nafsu yang ada akan mudah
dikendalikan dengan cara hidup cukup dan teratur. Karena kebutuhan satu dengan
kebutuhan yang lain akan saling berhubungan. Apabila salah satu kebutuhan
dipenuhi dengan berlebihan maka akan mempengaruhi kebutuhan yang lainnya
b).Implikasi nafsu Imam Katolik dalam kehidupan
Implikasi nafsu yang di lakukan oleh Imam Katolik
dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
a. Penerapan hidup disiplin
a. Penerapan hidup disiplin
Untuk bisa menjaga nafsu yang ada pada seorang imam,
maka mereka harus hidup disiplin dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Karena dengan disiplin mereka akan selalu mengingat tanggung jawab sebagai imam
dan menjadi tauladan hidup bagi umat Nya.
b. Hidup seimbang.
b. Hidup seimbang.
Dalam menjalani hidup sehari-hari,
seorang imam harus dapat menjaga nafsunya dengan pola hidup seimbang. Dalam
hidup seimbang ini, seorang imam harus bisa menjaga kebutuhan jasmani dan
rohaninya dengan cara makan dan minum secukupnya, olah raga yang cukup dan
teratur dan lainnya DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar