AYAT-AYAT TAWASSUL DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD BIN ABDUL
WAHHAB 4710
Pemahaman tawassul sebagaimana yang
dipahami oleh umat Islam selama ini adalah bahwa tawassul adalah berdoa kepada
Allah melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita
ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat
kepada Allah. Jadi tawassul merupakan pintu dan perantara doa untuk menuju
Allah SWT. Tawassul di dalam Islam, memang merupakan sesuatu yang diperintahkan
oleh al-Qur'an, hal ini bisa dirujuk kepada al-Qur'an surat al-Maidah ayat 35
dan surat al-Isra' ayat 57, yang menjelaskan tentang perintah untuk mencari
jalan (wasilah) yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak pernah ada
perselisihan di kalangan umat Islam tentang disyariatkannya tawassul kepada
Allah SWT dengan amal saleh. Maka orang yang berpuasa, mendirikan shalat, membaca
al-Qur'an, berarti ia tawassul. Dengan puasanya, shalatnya, bacaan al-Qur'an
atau sedekahnya. Bahkan tawassul lebih optimis untuk diterima dan tercapainya
tujuan. Dalam hadis disebutkan mengenai tiga orang yang terkurung dalam gua
orang pertama bertawassul dengan amal baktinya kepada kedua orang tuanya. Orang
kedua bertawassul dengan sikapnya menjauhi prilaku keji, padahal waktu itu
kesempatan sudah terbuka lebar baginya. Orang ketiga bertawassul dengan
kejujurannya dengan memelihara harta orang lain dengan sempurna. Maka Allah SWT
kemudian berkenan dan melapangkan kesulitan yang mereka alami. Masalah yang
masih diperselisihkan adalah bertawassul bukan dengan amal orang yang
bertawassul itu sendiri. Maksudnya bertawassul dengan benda-benda dan pribadi (orang).
Penulisan skripsi ini menggunakan
jenis studi dengan mendasarkan diri pada penelitian pustaka (literal research)
dengan metode kualitatif yang menggunakan data dari sumber-sumber primer maupun
skunder. Kemudian dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis data
kualitatif yang bertumpu pada titik tolak hermeneutika.
Skripsi penulis yang berjudul
ayat-ayat tawassul dalam perspektif Muhammad Bin Abdul Wahhab, bertujuan untuk
mengetahui dan memahami bagaimana makna tawassul dalam al-Qur'an, dan Untuk
mengetahui penafsiran Muhammad Bin Abdul Wahhab tentang tawassul. Dalam skripsi
ini dijelaskan mengenai ayat-ayat tawassul, Pembahasan ini dikaji melalui
pemikiran Muhammad Bin Abdul Wahhab mengenai tawassul. Dalam pandangannya
tawassul yang disyari'atkan adalah tawassul yang langsung kepada Allah SWT.
Sementara tawassul kepada Allah SWT dengan sesama makhluk, kendatipun seorang
Nabi atau wali, adalah perbuatan bid'ah yang tidak diperbolehkan dan tidak ada
dasarnya sama sekali. Sebab pada hakikatnya, kebaikan seseorang itu untuk
dirinya sendiri. DOWNLOAD
FILE LENGKAPNYA
0 komentar:
Posting Komentar