Get this gadget at facebook popup like box

Minggu, 18 Desember 2011

STUDI ANALISIS PSIKOLOGIS DI DESA NALUMSARI JEPARA) PERILAKU ANAK AKIBAT PERCERAIAN 4367


STUDI ANALISIS PSIKOLOGIS DI DESA NALUMSARI JEPARA) PERILAKU ANAK AKIBAT PERCERAIAN 4367


Pokok masalah adalah apakah yang menjadi faktor penyebab perceraian suami istri di desa Nalumsari? Bagaimana perilaku anak akibat perceraian di desa Nalumsari Jepara? Jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif. Sumber datanya meliputi data primer adalah sejumlah hasil penelitian lapangan di desa Nalumsari Jepara berupa hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, beberapa orang tua yang yang bercerai, anak-anak yang orang tuanya bercerai di desa Nalumsari Jepara. Data Sekunder, yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan oleh orang diluar diri penyelidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi seluruh keluarga yang rumah tangganya berakhir dengan perceraian yang berjumlah 27 keluarga di desa Nalumsari Jepara. Dari 27 keluarga ini, memiliki anak berjumlah berjumlah 15 anak. Dengan demikian keseluruhan individu yang diteliti adalah 42 orang. Seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, mengatakan bila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Adapun metode pengumpulan data di antaranya: metode wawancara, observasi, dokumentasi. Untuk menganalisa data, penulis menggunakan deskriptif analitis.
              Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku anak akibat perceraian di desa Nalumsari Jepara dapat dijelaskan sebagai berikut: dendam pada ayah, mabuk, keras kepala, mudah tersinggung, mencuri, membohong, memutar-balikkan kenyataan dengan tujuan menipu orang atau menutup kesalahan. Perilaku lainnya seperti, membolos, kabur, meninggalkan rumah, keluyuran, pergi sendiri maupun berkelompok tanpa tujuan, membawa benda yang membahayakan orang lain, bergaul dengan teman yang memberi pengaruh buruk, sehingga mudah terjerat dalam perkara yang benar-benar kriminil. Berpesta pora, membaca buku-buku cabul dan kebiasaan mempergunakan bahasa yang tidak sopan, tidak senonoh seolah-olah menggambarkan kurang perhatian dan pendidikan, secara berkelompok makan di rumah makan, tanpa membayar atau naik bis tanpa membeli karcis. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perceraian suami istri di Desa Nalumsari sebagai berikut: a) karena istri tidak melaksanakan kewajibannya terhadap suami, hal itu mungkin disebabkan karena jahil, lalai, atau sengaja menentang syari'at Allah; b) karena istri mempunyai kebiasaan buruk dan kebiasaan itu tidak pernah bisa berubah yaitu istrinya seringkali mengadukan berbagai macam permasalahan anak atau membantah suami yang sedang marah atau keletihan; c) perceraian dipicu oleh perbuatan istri yang menjurus Nusyuz (menentang suami) dan sikap buruk istri; d) karena istri tidak mencintai suami; e) karena minimnya pendapatan suami; f) karena suami sering melakukan penyiksaan fisik; g) bila marah, suami berteriak dan berkata kasar sehingga sangat memalukan. Jadi intinya yaitu masalah ekonomi dan seks, meskipun turut pula mempengaruhi faktor-faktor lain seperti faktor psikologis dan budaya. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar