Get this gadget at facebook popup like box

Sabtu, 17 Desember 2011

STUDI PELAKSANAN MIHNAH PADA MASA KHALIFAH AL - MA'MUN 4507


STUDI PELAKSANAN MIHNAH PADA MASA KHALIFAH AL - MA'MUN 4507


Kaum Mu'tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dari pada persoalan-persoalan yang dibawa aliran lainnya seperti kaum Khawarij dan Murji'ah. Dalam pembahasannya mereka banyak menggunakan kekuatan akal sehingga mereka sering dijuluki "Kaum Rasionalis Islam".
Ajaran pokok aliran Mu'tazilah adalah panca ajaran atau pancasila Mu'tazilah. Diantara kelima konsep teologis tersebut dalam paham Mu'tazilah adalah al-Tauhid atau ke-Maha Esa-an Tuhan. Dalam paham mereka Tuhan akan betul-betul Maha Esa kalau Dia merupakan suatu zat yang unik, tidak ada yang serupa dengan Dia. Satu-satunya sifat Tuhan yang betul-betul tidak mungkin ada pada makhluknya adalah sifat qadim, dalam arti tidak mempunyai permulaan. Dan oleh karena itu tidak ada yang lain selain dari Allah yang bisa bersifat qadim. Hanya Zat Tuhan yang boleh qadim. Atas dasar keyakinan ini, selain Zat Tuhan adalah makhluk. Konsekuensi logis dari keyakinan ini berakibat pada pemahaman bahwa al-Qur'an adalah makhluq, baharu dan diciptakan.
Menurut paham Mu'tazilah jika Al-Qur'an memiliki sifat qadim, maka akan menimbulkan adanya zat yang qadim selain Tuhan. Hal ini berarti menduakan Tuhan (Syirik). Syirik adalah dosa besar dan tidak dapat diampuni Tuhan.
Mu'tazilah merupakan aliran teologi yang dekat, bahkan bisa dikatakan berafiliasi, dengan kekuasaan dinasti Bani Abbasyiah fase pertama. Karena dekatnya, pada masa pemerintahan Al-Makmun (198 H - 218 H/813 M - 833 M). Mu'tazilah dijadikan madzhab resmi yang dianut oleh negara. Dengan posisi ini mereka memaksakan paham dan keyakinannya kepada golongan lain dengan menggunakan kekuatan yang mengaibatkan timbulnya suatu peristiwa yang terkenal dengan nama "Peristiwa al-Qur'an".
Dari uraian singkat di atas, timbullah pertanyaan-pertanyaan yang berangkai. Apa mihnah itu ? Apa yang melatarbelakangi timbulnya mihnah? Tulisan ini mencoba mencari jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut di atas, serta mengambil manfaatnya dalam usaha membangkitkan kembali kejayaan umat Islam di masa kini dan akan datang
Usaha kaum Mu'tazilah dalalm memadukan antara ilmu pengetahuan dan filsafat dengan Islam, ternyata membawa dampak positif terhadap paham ke-Esaan Tuhan. Hal itu teerbukti secara falsafi dan Qur'an, paham kemakhlukan al-Qur'an sulit untuk diterima oleh kebanyakan orang. Paham ini terbatas bagi kaum intelek dan ilmuan.
Gerakan mihnah sebagai usaha dalam menanamkan paham kemakhlukan al-Qur'an adalah sebagai manifestasi dari ajaran al-tauhid dan al-amr bi al-ma'ruf wa al-nahy'an al-munkar dalam ajaran pokok Mu'tazilah. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar