PEMBINAAN MENTAL BERAGAMA PRAJURIT BATALYON
ARHANUDSE-15 KODAM IV/DIPONEGORO 3789
Besarnya suatu negara tergantung
dari kuatnya akhlak yang dimiliki masyarakat tersebut, dan sebaliknya rusaknya
suatu negara tergantung pada rusaknya akhlak. Artinya apabila akhlak suatu
masyarakat itu baik, taat dan mau menjalankan aturan yang berlaku, maka tatanan
sosial menjadi lancar dan harmonis. Namun jika perilaku masyarakat suatu bangsa
sudah berjalan di luar aturan, maka tatanan sosial menjadi amburadul dan
berpengaruh besar terhadap suatu bangsa tersebut. Suatu bangsa sudah pasti
memiliki suatu pertahanan keamanan yang mana disebut dengan militer salah satu
kelompok profesional yang dimiliki oleh suatu negara dan terdiri dari kelompok
orang-orang yang terorganisir yang disiplin untuk melakukan pertempuran. Untuk
menghadapi tugas militer yang begitu berat dan kompleks dan untuk mewujudkan
keberhasilan tugasnya, prajurit militer harus dibekali dengan iman dan taqwa
dengan nilai-nilai moral yang baik serta akhlak yang mulia
Agama mempunyai peran yang sangat
penting dalam menunjang tugas militer dan merupakan alat yang urgen dalam
menciptakan pembinaan mental di kalangan militer. Akan tetapi agama bisa
berperan dan tidaknya sangat tergantung pada masing-masing pribadi, bergantung
pada peranan yang dilakukannya untuk agama dan bergantung pada bagaimana ia
memandang agama itu sendiri. Inti kehidupan spiritualitas adalah pemahaman
subyektif manusia. Pengalaman apapun namanya, terutama pengalaman beragama
benar-benar bersifat individual dan subyektif. Meskipun pengalaman itu
disana-sini dapat dibentuk oleh lingkungan orang yang mempunyai temperamen yang
berbeda akan mempunyai kemampuan mengaktualisasikan dimensi spiritualnya
berbeda pula.
Adapun yang menjadi objek penelitian
adalah batalyon Arhanudse-15. Sedangkan permasalahan yang penulis kemukakan
adalah; bagaimana kehidupan keberagamaan di kalangan prajurit batalyon
Arhanudse-15? Bagaimana peran keagamaan dalam pembinaan mental sebagai motivasi
di kalangan prajurit batalyon arhaudse-15? Apakah faktor penunjang dan
penghambat dari pembinaan mental keagamaan di kalangan prajurit batalyon
Arhanudse-15? Adapun tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui
kehidupan keberagamaan di kalangan prajurit batalyon Arhanudse-15. Untuk
mengetahui peran agama dalam pembinaan mental sebagai motivasi di kalangan
prajurit batalyon Arhanudse-15. Metode pengumpulan datanya dengan observasi,
interview, dokumentasi dan angket, sedangkan analisanya dengan analisis
deskriptif-kualitatif.
Hasil penelitan menunjukkan bawa
tingkat kesadaran beragama para prajurit cukup baik meskipun masih ada yang
belum melaksanakan karena dilihat dari sudut pandang usia yang masih remaja
yang mana emosi dan pemikiran masih labil sehingga masih perlu bimbingan secara
berkesinambungan untuk itulah peran agama sangat dibutuhkan di kalangan
prajurit militer batalyon Arhanudse-15 sebagai motivasi dalam menjalankan
tugas-tugasnya yang semakin berat.
0 komentar:
Posting Komentar