Get this gadget at facebook popup like box

Minggu, 18 Desember 2011

TINDAK KEKERASAN TERHADAP ULUL AZMI DALAM AL-QUR'AN (STUDI TEMATIK) 3772


TINDAK KEKERASAN TERHADAP ULUL AZMI DALAM AL-QUR'AN (STUDI TEMATIK) 3772


Maraknya kekerasan di berbagai belahan dunia, menunjukkan bahwa kekerasan memang sudah melekat dengan keberadaan manusia sendiri. Hal ini acapkali dikaitkan dengan cerita sejarah Qobil dan Habil. Di mana Qobil merupakan manusia pertama kali sebagai orang yang melegalkan pertumpahan darah, yang mana tindak kekerasan tersebut sangat kental dengan aksi pembunuhan terhadap saudaranya.
Peristiwa inilah kiranya yang menjadi inspirasi bagi tindak kekerasan sepeninggal Qobil dan Habil yang dilakukan oleh umat nabi terhadap rasulnya sendiri yang membawa ajaran kebaikan. Kekerasan yang dilakukan Qobil terhadap Habil merupakan ilustrasi bahwa setiap usaha kebaikan (bahkan kebaikan itu sendiri) pasti ada kendala yang melingkupinya. Sehingga tidak ayal lagi ketika para rasul menyampaikan risalah kepada kaumnya, pasti di antara mereka ada yang memusuhi, menolak bahkan berusaha membuat sirna ajaran yang dibawanya, bahkan tidak tanggung-tanggung pembawa risalah tersebut berusaha untuk dibunuhnya.
Fenomena inilah yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini dilaksanakan. Hal ini berdasarkan beberapa alasan, yaitu:
1) Rasul yang selama ini dikenal sebagai pembawa wahyu dan kedamaian umat, justru mendapatkan perlawanan keras dari para kaumnya sendiri.
2) Kekerasan yang dilakukan kaumnya ternyata sangat beragam, mulai dari menghina, menghasut, memusuhi, bahkan berusaha melakukan pembunuhan yang terencana.
Inilah arti pentingnya menguak permasalahan di atas, sehingga akan didapat beberapa variabel yang menjadikan faktor permusuhan antara suatu kaum dengan rasulnya serta pengklasifikasian tindak kekerasan itu sendiri. Oleh sebab itu, sebagai rujukan utama penelitian ini adalah Al-Qur'an, karena dialah sumber informasi yang faktual. Dengan kajian tematik diharapkan term-term yang berkaitan dengan tindak kekerasan maupun kalimat-kalimat yang merujuk pada kata kekerasan terhadap para nabi ulul 'azmi akan dapat terkuak.
Hermeneutik merupakan pisau analisis yang sesuai dengan penelitian. Dengan pendekatan historis, komparatif serta analitis kualitatif, diharapkan dapat menyelami permasalahan di atas. Fakta-fakta sejarah tersebut dibiarkan berbicara apa adanya, sehingga peneliti diberi ruang untuk mencurahkan interpretasinya guna menangkap pesan moral (value) Al-Qur'an tentang tema di atas.
Adapun hasil dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
1.      Kekerasan psikis yang berupa informasi/ issue
2.      Tindak kekerasan secara individu
3.       Tindak kekerasan secara kolektif

Konsep Khilafah Islam Hizb Al-Tahrir Indonesia Dan Implikasinya Terhadap Pluralitas Bangsa Indonesia 3774


Konsep Khilafah Islam Hizb Al-Tahrir Indonesia Dan Implikasinya Terhadap Pluralitas Bangsa Indonesia 3774


Di tanah air, ide, issu atau semangat tentang berdirinya suatu Pemerintahan Islam menjadi pemikiran yang kontroversial, kontroversi ini belum juga berhenti hingga saat ini. Dalam pada itu, kata-kata Khilafah Islam di sebagian dunia muslim, termasuk Indonesia sering tidak saja merupakan sesuatu yang sangat kontroversial, melainkan untuk sebagian orang merupakan “momok” yang sangat ditakuti munculnya aspirasi untuk menerapkan Khilafah Islam seperti apa yang dicita-citakan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia dan penerapan syari’at Islam secara kaffah diusulkan untuk menjadi sistem yang mungkin bisa dijadikan alternatif untuk kejayaan indonesia mendatang. Fenomena seperti ini, harus dilihat dalam konteks pluralitas bangsa Indonesia dan demokrasi yang sedang diupayakan. Di mana-mana di dunia Muslim, gerakan “poitik syari’at” ini pada dasarnya tidak menjadikan demokrasi sebagai sarana dan tujuan politik, kali sering politik syari’at merupakan perlawanan terhadap demokarasi.
Tentunya, pemikiran Hizbut Tahrir Indonesia tentang sistem Khilafah Islam, ini akan menarik untuk diamati. Apa lagi jika dikaitkan dengan konteks pluralitas bangsa Indonesia, yang syarat akan kemajemukan baik agama, suku, budaya dan masyarakatnya. Dari latar belakang tersebut maka sebagai rumusan masalah penelitian ini adalah pertama, Bagaimana Konsep Hizb Al-Tahrir Indonesia tentang Khilafah Islam ? Kedua, Bagaimana implikasi Konsep Khilafah Islam Hizb Al-Tahrir Indonesia terhadap pluralitas bangsa Indonesia?

Dari penelitian yang penulis lakukan maka ditemukan bahwa ternyata Khilafah Islam bukan sesuatu sistem pemerintahan yang sangat ideal bagi negara Indonesia dan menampakkan substansi keislaman yang nyata. Khilafah Islam syarat dengan perpolitikan, kepentingan, dan penguasaan yang sangat profan. Sehingga mendirikan Khilafah Islam dalam kondisi sekarang, apa lagi konteksnya negara-bangsa seperti negara Indonesia, yang meliputi beraneka ragam budaya dan agama serta keyakinan, bukan hanya tidak wajib melainkan juga tampak tidak realistis. Pertama, sangat tidak mudah mempersatukan seluruh umat Islam dengan segala keanekaragaman pandangannya dalam satu kepemimpinan, Khilafah Islamiyah. Kedua, besar kemungkinan berimplikasi terhadap perpecahan warga negara Indonesia serta timbulnya konflik antara umat beragama.
Adapun metode yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : pertama, teknik pengumpulan data, karena penelitian ini adalah kepustakaan (library research adanya sumber data baik sumber data primer maupun sekunder. Kedua, adanya sumber data baik sumber data primer maupun sekunder. Ketiga, metode analisis adalah metode analisa kualitatif. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

KONSEP KESELAMATAN DALAM TEOLOGI KRISTEN MODERN 3777


KONSEP KESELAMATAN DALAM TEOLOGI KRISTEN MODERN 3777


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : bagaimana konsep keselamatan dalam agama Kristen. Penelitian ini menggunakan riset perpustakaan (library research), yaitu membaca dan meneliti serta memakai buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan skripsi.
Hasil penelitian menunjukkan keselamatan merupakan tujuan utama hidup di dunia dan di akhirat. Keselamatan dalam bahasa Inggris biasa disebut salvation dari kata salvus artinya keadaan selamat. Adapun keselamatan dalam teologi disebut dengan pokok iman Kristen sebagai pengilahian manusia sebagai rahmat dan pengampunan dosa. Agama pada umumnya memberikan petunjuk pada umatnya melalui kitab suci yang merupakan satu landasan utama sebagai pentuntun hidup. Tujuannya adalah agar umat pemeluk agama mendapat keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat, jasmani maupun rohani. Adapun untuk mencapai keselamatan dalam agama Kristen melalui keimanan, pembaptisan, pertobatan, perpalingan, kelahiran kembali dan pengampunan.
Adapun perkembangan ajaran keselamatan dalam agama Kristen terjadi sejak Konsili Vatikan II (1962-1965) terjadi suatu reformasi dalam gereja Katholik maupun Protestan yang lahir suatu pembaharuan. Adapun pembaharuan gereja terhadap ajaran agama menurut Luther dan Calvin. Menurut Luther, pengampunan dosa karena darah Yesus adalah anugerah Allah. Menurut Calvin, ia lebih mengutamakan keagungan Allah dan kuasa Allah tanpa ikatan apapun. Perkembangan agama Kristen terdapat beberapa fase-fase ajaran keselamatan terdapat beberapa pemikiran, di antaranya menurut : Frederich Shlermacher, Adolf Von Hornack, Rudolf Bultman, Reinhold Nieburr, Dietrich Bonhoffer.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kita dapat memahami agama, akan menjadikan diri semakin menghargai dan menghormati agama lain. Dengan menghargai dan menghormati mampu menjaga hubungan antar umat beragama. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

ISTI'DZAN BERTAMU DALAM AS-SUNNAH 3775


ISTI'DZAN BERTAMU DALAM AS-SUNNAH 3775


Skripsi dengan judul Isti'dzan Bertamu Dalam As-Sunnah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hadits isti'dzan dalam bertamu menurut as-Sunnah dan untuk mengetahui bagaimana aktualisasi isiti'dzan dalam kehidupan sekarang.
Jenis penelitian ini adalah library research yang memiliki sumber data primer Kutub al-Sittah. Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan baik melalui membaca, meneliti, memahami buku-buku, majalah maupun literatur lain yang sifatnya pustaka terutama yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam rangka memperoleh data. Sedangkan dalam menganalisis menggunakan metode deskriptif dan content analysis (analisis isi).
Adapun pada zaman sekarang ini, tidak semua orang apabila bertamu atau bertemu mengucapkan salam dan meminta izin, adab seperti itu sudah tidak diperhatikan lagi, seiring dengan kemunduran moral dan berkembangnya kasus-kasus amoral di kalangan umat Islam sendiri. Yang kadang tidak dapat diterima oleh akal, ini semua akibat minimnya pengetahuan mereka tentang syari'at Islam. Khususnya yang berkaitan dengan adab islamnya. Dari ini timbul permasalahan bagaimana isti'dzan bertamu dalam as-sunnah dan bagaimana aktualisasi dalam zaman sekarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika isti'dzan dalam bertamu atau berkunjung itu sebagai suatu hal yang sangat agung di mana semua aturan-aturannya telah ditetapkan oleh syariat. Adapun etika atau adat yang Islami, antara lain mengucapkan salam yang mana sebelum melakukan salam hendaknya wajib meminta izin terlebih dahulu, agar lebih menyempurnakan salam dan menguatkan tali ukhuwah islamiyah, baiknya ucapan salam diikuti dengan berjabat tangan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan yang tercermin dari cara bersalaman, kemudian wajib menundukkan pandangan ketika hendak memasuki rumah dan mengerti batasan-batasan wakti bertamu. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA